Taiwan telah mengembangkan teknologi dan budidaya pertanian. Dua hal ini menjadi kunci sukses Taiwan mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Upaya serupa juga bisa diterapkan di Indonesia. Menurut Kepala Perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) untuk Indonesia, John Chen Chung, Indonesia dengan daratan luas berpotensi menjadi lumbung beras.
Produksi beras di Indonesia bisa ditingkatkan lagi jika irigasinya dibangun dengan baik.
“Di Taiwan itu majunya pertanian bukan karena teknologinya saja, tapi juga karena bibitnya juga bagus. Kalau mau ditingkat (produksi pangan) di Indonesia, saya lihat di pengairannya, maintenance (pemeliharaan) itu masih kurang bagus, padahal itu sangat penting. Ini kalau kita bicara beras,” kata Chen ditemui di Lembaga Pendidikan Keahlian (LPK) Teknik Formosa Sentral, Jati Uwung, Kota Tangerang, Jumat (5/5/2017).
Tak hanya itu, menurut dia, produksi beras yang tinggi juga perlu ditunjang dengan pengelolaan pasca panen yang baik, salah satunya yang menyangkut pengeringan.
“Pengering sangat penting. Selama ini teknik (pasca panen) agak kurang, jadi hasil panen kapasitasnya tidak terlalu banyak,” ujar Chen.
Chen menambahkan, pemerintah maupun investor Taiwan sangat terbuka jika pemerintah Indonesia membutuhkan teknologi pertanian untuk peningkatan produksi pangan.
“Kita ingin bantu kembangkan (pertanian) supaya bisa mendapatkan hasil maksimal. Alat-alat mesin pertanian, pengering, dan pemilihan bibitnya yang cocok dengan kondisi di Indonesia bisa dibantu Taiwan. Untuk pertanian, Taiwan sudah teruji di dunia,” tutur Chen.
. . . . .
Source : Detik Finance
Date : 5 May 2017
. . . . .