Data dari Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan harga beras tertinggi di beberapa pasar di Jakarta pada Senin (23/1/2017), Rp 13.500/kg dan harga terendah Rp 6.800/kg. Jika dihitung rata-rata, harga beras di Indonesia sekitar Rp 10.150/kg.
“Sementara itu, dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementan di beberapa negara seperti Vietnam (2016), harga beras di negara tersebut terendahnya Rp 6.097/kg. Sedangkan harga tertingginya mencapai Rp 18.292/kg. Jika dirata-rata harga beras di Vietnam sekitar Rp 12.195/kg,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Hari Priyono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/1/17).
Sementara itu, lanjut Hari, harga beras rata rata yang dirilis Bloomberg dan World Bank (Juni 2013) di Thailand Rp 11.241/kg, India Rp 11.056/kg, dengan harga tertinggi adalah Rp 11.125/kg. Sedangkan harga beras di Korea Rp 35.832/kg dan di Jepang Rp 48.779/kg.
“Harga-harga di atas saat ini tentu terkoreksi naik dengan pengaruh inflasi di negara masing masing. Dengan demikian, tidak benar jika harga beras di Indonesia adalah termahal,” jelasnya.
Hari menjelaskan jika harga beras di Indonesia dengan harga Rp 12.000/kg maka hal tersebut dianggap wajar. Harga tinggi ini karena adanya Margin Pengangkutan dan Perdagangan (MPP) yang mencapai 50-60 persen, dikarenakan middle-man yang terlalu banyak.
“Ini jauh di atas angka yang dikeluarkan BPS terkait MPP komoditas antara 10-30 persen,” ungkapnya.
Menurut Hari, perlu juga dipahami harga beras tiap negara di dunia sangat bervariasi. Variasi tersebut sangat tergantung kelas kualitas, sumber data dan juga keperluannya.
“Baik untuk pasar domestik atau ekspor,” pungkasnya.
. . . . .
Source : Detik Finance
Date : 26 January 2017
. . . . .