Benua Asia mendominasi produksi beras secara global, dengan negara China, India, dan Indonesia yang memimpin di urutan tiga besarnya. Beras adalah salah satu dari tiga tanaman pangan yang terbesar selain jagung dan gandum. Ketiganya menyediakan tidak kurang dari 42% kebutuhan asupan kalori dunia, dan pada tahun 2009, konsumsi beras oleh manusia mencapai 78% dari total beras yang di produksi. Lebih dari 3,5 miliar atau lebih dari setengah populasi dunia menggunakan beras sebagai makanan pokok. Oleh karena itu para ahli tidak melihat adanya kecenderungan turunnya konsumsi beras di masa depan, terlebih lagi di antara negara – negara Afrika dan Asia.
Penghasil Beras Terbesar Masih Berada di Benua Asia
Negara – negara di Asia adalah penghasil beras terbesar di dunia, sedangkan negara – negara di Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah menunjukkan peningkatan konsumsi dan permintaan beras. Sepuluh negara penghasil beras terbesar adalah India, China, Indonesia, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Burma, Filipina, Kamboja, dan Pakistan. Negara – negara ini adalah juga negara pengkonsumsi beras terbesar di dunia, jika dijumlahkan maka mencapai sekitar 90% dari konsumsi beras di dunia. Dua figur tersebut terus meningkat dalam 10 tahun terakhir dan para ahli percaya bahwa kecil sekali kemungkinan bahwa kebutuhan beras akan menurun di tahun – tahun yang akan datang.
Di negara – negara seperti di Sub-sahara Afrika, beras adalah makanan pokok yang paling cepat bertumbuh, dengan konsumsi beras tahunan per kapita hampir dua kali lipat sejak tahun 1970an. Beberapa dekade yang lalu, penduduk negara Sub-sahara Afrika hanya mengkonsumsi beras pada acara – acara spesial. Dan di tahun – tahun belakangan ini, mereka berubah menjadi mengkonsumsi beras setiap hari, dan mereka lebih memilih beras dari tanaman pangan lainnya seperti singkong, ubi, dan talas. Beberapa contoh negara yang memiliki perubahan ini adalah Niger, Tanzania, dan Nigeria, dimana populasi dan pendapatannya menunjukkan peningkatan beberapa dekade terakhir.
Di Caribbean dan Amerika Latin, peningkatan sekitar 40% juga terlihat untuk konsumsi beras dua puluh tahun terakhir seiring dengan peningkatan di sektor pendapatan dan peningkatan jumlah populasinya. Region lain lain yang menunjukkan peningkatan signifikan akan kebutuhan beras adalah Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Hal ini disebabkan oleh perpindahan penduduk yang bermigrasi dari negara pengkonsumsi beras dan juga disebabkan oleh globalisasi rasa dan ketersediaan beras yang semakin tinggi.
Meningkatnya Kebutuhan Akan Beras Masih Tetap Berlangsung
Permintaan akan beras diharapkan akan terus bertumbuh di tahun – tahun yang akan datang, paling tidak sampai tahun 2035. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Food and Agricultural Policy Research Institute (FAPRI), kebutuhan dunia untuk beras yang sudah digiling diprediksi akan meningkat menjadi 496 juta ton di tahun 2020 dari 439 juta ton di tahun 2010. Sampai pada tahun 2035, kebutuhan beras ini diestimasikan akan meningkat lebih lagi sampai ke level 555 juta ton, 67% dari angka ini ada di negara – negara Asia, sedangkan di negara – negara India dan China diprediksi akan mulai beralih ke tanaman jenis lain untuk konsumsi harian mereka. Tetapi beras tetap akan menguasai hampir dari setengah pengeluaran mereka untuk makanan harian, tidak hanya untuk penduduk yang miskin, tetapi juga untuk penduduk kelas menengah dan penduduk dengan status dan pendapatan tinggi.
PT. Karya Baru Indonesia
Phone : 021 – 4718167 , 021 – 4718183
Mobile / WhatsApp : 0858 1166 1188
Email : info@karyabaruindonesia.com
Website : www.karyabaruindonesia.com
. . . . .